DEFINISI FSIKOLOGI BELAJAR MENURUT PARA AHLI


A. DEFINISI FSIKOLOGI BELAJAR MENURUT PARA AHLI

1.James O.Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri,Psikologi Belajar,RinekaCipta;1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

2.Winkel,belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksiaktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman,ketrampilan, nilai dan sikap.
3.Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri,Psikologi Belajar;Rineka Cipta;1999)Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagaihasil dari pengalaman.

4.Howard L.Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta;1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

5.Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanindividu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya

6.Djamarah, Syaiful Bahri,Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999 Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahantingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi denganlingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

7.R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri,Psikologi Belajar; Rineka Cipta;1999) hal 22.Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

8.Herbart (swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln.

9.Lester D. Crow and Alice Crow : Belajar adalah acuquisitionof habits,knowledge and attitudes.Belajar adalah upaya-upaya untuk memperolehkebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
10.Ngalim Purwanto (1992) Belajar adalah setiap perubahanyang relatif menetap dalam tingkah laku,yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihanatau pengalaman.

Analisis Dari Depisini Psikologi Belajar
           pada dasarnya definisi atau pengertian tentang psikologi itu sangat banyak sekali artinya atau pengertianya akan tetapai para ahli psikologi mengemukanakan bebagai argumenny supaya kita memandang psikologi itu tidak komplek akan tetapi universal,dan dapat membantu kita menambah memahami apa itu dari psikologi tersendiri.jadi jangan heran ketika para ahli psikolgi mengemkakan pendapatnya itu saling berbeda,walaupun berbeda tetap satu tujuan atau sama maksudnya.seperti itu definisi pengertian psikologi dari para ahli psikologi belajar.

B. PRINSIP-PRINSIP PSIKOLOGI BELAJAR
Setiap teori bertolak dari asumsi atau anggapan dasar tertentu tentang belajar. Oleh karena itu tidaklah heran apabila terdapat perbedaan pandangan tentang belajar. Meskipun demikian, ada beberapa pandangan umum yang relatif sama di antara konsep-konsep tersebut. Beberapa kesamaan ini dipandang sebagai prinsip belajar. Adapun prinsip-prinsip belajar adalah.

A. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar sangat dipengaruhi oleh kesiapan individu sebagai subyek yang melakukan kegiatan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisi fisik-psikis (jasmani-mental) individu yang memungkinkan subyek dapat belajar. Berdasarkan prinsip kesiapan ini, dapat dikemukakan beberapa hal yang terkait dengan pembelajaran, yaitu: 1) individu akan dapat belajar dengan baik, apabila tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kesiapan (kematangan usia, kemampuan, minat, dan latar belakang pengalamannya); 2) kesiapan peserta didik harus dikaji terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuannya; 3) jika individu kurang siap untuk belajar, maka akan menghambat proses pengaitan pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang dimilikinya; 4) kesiapan belajar menentukan taraf kesiapan untuk menerima sesuatu yang baru; 5) bahan serta tugas-tugas belajar akan sangat baik apabila divariasi sesuai dengan faktor kesiapan kognitif, afektif dan psikomotorik.
B. Prinsip Motivasi (Motivation)
Menurut Morgan (1986), motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu. Ada tidaknya motivasi individu dapat diamati dari tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi, maka ia akan: 1) bersungguh-sungguh menunjukkan minat dan perhatiannya yang besar, 2) berusaha keras dan menyediakan waktu yang cukup untuk kegiatan belajar, dan 3) terus bekerja sampai tugas-tugasnya terselesaikan. Berdasarkan sumbernya, motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik (yang datang dari dalam diri peserta didik) dan motivasi ekstrinsik (yang datang dari lingkungan/luar dirinya).
Prinsip ini apabila dikaitkan dengan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1)      Memberikan dorongan (drive). Tingkah laku individu akan terdorong ke arah tujuan apabila ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang mendorong timbulnya motivasi instrinsik untuk mencapai tujuan yang diharapkannya. Setelah tujuan dapat dicapai, maka biasanya intensitas dorongannya menurun. Hubungan ini dapat digambarkan sebagaimana gambar 2.1. berikut:

Gambar 1. Hubungan motivasi dan kebutuhan
Sumber: Muhaimin (2002: 139)
2) Memberikan insentif, yaitu tujuan yang menyebabkan seseorang bertingkah laku. Setiap individu mengharapkan kesenangan dengan mendapatkan insentif positif dan ia akan menghindari insentif yang bersifat negatif. Maka dalam praktek pembelajaran, peserta didik bisa diberi penghargaan sesuai dengan kadar kemampuan yang dicapai. Bila perlu insentif dapat diberikan secara bertahap sesuai tahap tingkatan yang dapat dicapainya.
3) Moti
vasi berprestasi. Mc Celland mengemukakan bahwa motivasi merupakan fungsi dari tiga variabel, yaitu: a) harapan untuk melakukan suatu tugas dengan berhasil, b) prestasi tertinggi tentang nilai tugas, dan c) kebutuhan untuk keberhasilan. Maka dari itu, pendidik perlu mengetahui mana peserta didik yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dan yang rendah.
            4) Motivasi kompetensi. Setiap peserta didik mempunyai keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan berusaha menaklukkan lingkungannya. Motivasi belajar tidak lepas dari keinginannya untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya.
5) Motivasi kebutuhan menurut Maslow. Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan yang bersifat hierarki, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memberikan motivasi bagi individu untuk memenuhinya.
C. Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan, yaitu: 1) berorientasi pada suatu masalah, 2) meninjau sepintas isi masalah, 3) memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan, dan 4) mengabaikan stimulus yang tidak relevan.
Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk: a) mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan, b) melihat masalah-masalah yang akan diberikan, c) memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan, dan d) mengabaikan hal-hal lain yang tidak relevan.
Untuk mempengaruhi perhatian peserta didik, Chield mengajukan beberapa prinsip, yaitu: 1) harus memperhatikan faktor-faktor internal yang mempengaruhi belajar, meliputi minat, kelelahan, karakteristik peserta didik, dan motivasi; 2) memperhatikan faktor-faktor eksternal, meliputi intensitas stimulus, kemenarikan stimulus yang baru, keragamannya dan sebagainya.
D. Prinsip Persepsi
Persepsi adalah sesuatu yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Semua proses belajar selalu dimulai dari persepsi. Persepsi dianggap sebagai kegiatan awal struktur kognitif seseorang. Perspesi bersifat relatif, selektif, dan teratur. Oleh karena itu, sejak dini ditanamkan kepada peserta didik memiliki persepsi yang baik dan akurat terhadap apa yang dipelajari, karena hal itu akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kegiatan belajarnya. Agar persepsi berfungsi secara efektif, maka kemampuan untuk mengadakan persepsi tentang sesuatu dijadikan sebagai kebiasaan dalam memulai pembelajaran
Prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah 1) makin baik persepsi mengenai sesuatu, makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu tersebut, 2) dalam pembelajaran, perlu dihindari persepsi yang salah karena akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang dipelajari, 3) dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik mempunyai persepsi yang akurat.
E. Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah individu mempelajari sesuatu. Dengan retensi, membuat apa yang dipelajari individu tertinggal lebih lama dalam struktur kognitifnya dan dapat diingat kembali apabila diperlukan.
Untuk meningkatkan retensi belajar, Thomburg dan Chauham (1979) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu 1) isi pembelajaran yang bermakna akan lebih mudah diingat, 2) benda yang jelas dan kongkrit akan lebih mudah diingat dibandingkan yang abstrak, 3) retensi akan lebih baik untuk isi pembelajaran yang bersifat kontekstual atau kata-kata yang memiliki kekuatan asosiatif, 4) berikan resitasi, untuk meningkatkan aktifitas peserta didik, 5) susun konsep yang jelas, dan 6) berikan latihan pengulangan terutama pembelajaran keterampilan motorik. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi retensi belajar, yaitu apa yang dipelajari di permulaan (original learning), belajar melebihi penguasaan (over learning) dan pengulangan dengan interval waktu (spaced review).
F. Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Atau aplikasi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, respon lain dari satu situasi kepada situasi yang lain. Terdapat beberapa bentuk transfer, yaitu transfer positif, transfer negatif dan transfer nol. Transfer positif terjadi apabila pengalaman sebelumnya dapat membantu dalam unjuk kerja dalam tugas-tugas baru. Transfer negatif terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya menghambat unjuk kerja dalam tugas-tugas baru dan transfer nol terjadi apabila pengalaman yang diperoleh sebelumnya tidak memberikan pengaruh sama sekali terhadap unjuk kerja yang baru.
Adapun proses yang terjadi dalam transfer adalah a) pengelompokkan, generalisasi, dan strukturisasi materi, b) terdapat hubungan dalam berbagai bentuk maupun ukuran, c) adanya struktur dalam, dan d) adanya proses berpikir yang konsisten.
Sedangkan Nana Syaodih dalam bukunya Landasan Psikologi Proses Pendidikan mengemukakan terdapat sepuluh prinsip-prinsip belajar yaitu; 1) belajar merupakan bagian dari perkembangan, 2) belajar berlangsung seumur hidup, 3) keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor lingkungan, kematangan serta usaha individu itu sendiri, 4) belajar mencakup semua aspek kehidupan; meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik, 5) kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, 6) belajar berlangsung dengan atau tanpa guru, 7) belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi, 8) perbuatan belajar berfariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks, 9) dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.
Dari dua pendapat di atas, maka pendapat yang pertama merupakan prinsip dalam proses pembelajaran, sedangkan pendapat yang kedua merupakan belajar secara umum. Maka, prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi kesiapan peserta didik dalam dalam proses pembelajaran, motivasi peserta didik untuk senantiasa mengikuti pembelajaran, perhatian, persepsi, kekuatan retensi, dan transfer agar pengetahuan yang telah dipelajari dapat diaplikasikan pada situasi yang lain.
G Analisis Dari Prinsip-Prinsip Psikologi
            Dalam kali ini prinsip-prinsip psikologi belajar dimana prinsip disini memberikan motovasi kepda kita untuk belajar diantaranya ada prinsip kesiapan,prinsip ini memberikan asumsi kepada kita agar selalu bersemangat untuk belajar dan aagar kita itu ketika melakukan pembelajran harus adanya dengan persiapan.dengan adanya persiapan maka kita pasti semangat untuk belajar.
            Adapun ketika melakukan pembelajran jikalau tidak ada motivasi maka setidaknya belajar itu kurang antusias bagi kita,olehkarnanya dalam prinsip psikologi ini ada prinsip motivasi,prinsip motiivasi ini memberikan kita untuk semangat belajar agar kita mampu memahami apa yang akan diajarkan oleh guru.dan dengan adanya motivasi maka kami akan mendapatkan dorongan untuk bias lebih baik lagi dalam perubahan tingkah laku kita.dengan adanya motifasi kita akan lebih semangat lagi untuk merubah hidup kita.
            Adapun prinsip perhatian ini memberikan pemasukan dalam benah pemikiran kita semua,perhatian ini merupakan strategi yang sangat baik dalam melakuakan ketrampilan,berorentasi kepada suatu masalah,dan selalu meninjau isi masalah,dan memusatkan diri kepada aspek-aspek yang relevan.disini siswa/I itu seakan akan melakukan perhatian dari segi factor eksternal yang meliputi intensitas setimulus,kemenarikan stimulus yang baru.dari situ siswa/I mampuh melakuakn pembelajaran karena adanya suatu prinsip perhatian.
            Dan ada prinsip persepsi ini sesuatu yang bersipat komplek dari permulaan,dan adapun prinsip retensi itu ketika individu atau seseorang tertinggal dalam pergaulan atau pelajaran atau perubahan tingkahlakunya maka dia itu menginginkan mengulangi kembali dalam pembelajaran tersebut.dan prinsip transper ini suatu proses dimana proses disini utnk memberikan ilmu yang sudah dimiliki kepda orang yang belum memiliki ilmu tersebut atau belum paham dalam ilmu tersebut


DAFTAR PUSTAKA
Winkel,SJ,MSs,WS.Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar.Jakarta:gramedia,1993
Oemar hamalik,Drs,Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.Bandung:tarsito,1975
Abu Ahmadi,Drs.Psikologi Umum.surabaya:bina ilmu,1983
 PENULIS : IMUN MUNTAHA HILMI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DEFINISI FSIKOLOGI BELAJAR MENURUT PARA AHLI"

Post a Comment