APA YANG DIMAKSUD DENGAN SABYEK PENDIDIKAN


BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses pendidikan dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari sang pendidik (subjek pendidikan), berhasil atau gagalnya pendidikan sangat ditentukan oleh subjek pendidikan tersebut. Mulai dari kemapanan ilmu pengetahuan pendidik, sampai kemampuan pendidik dalam menguasai objek pendidikan dan berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik.

Masalah mengajar telah menjadi persoalan para ahli pendidikan sejak dahulu sampai sekarang, sehingga pengertian mengajarpun mengalami erkembangan pula. Bahkan, hingga dewasa ini belum ada devinisi yang tepat bagi semua pihak mengenai mengajar itu.

B.Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan subjek pendidikan?
  2. Apa pengertian dari pendidik tersebut?
  3. Siapa saja yang menjadi objek pendidikan?

C.Tujuan Masalah
  1. Agar memahami subjek pendidikan
  2. Untuk memahami pengertian dari pendidik.
  3. Agar mengetahui objek dari pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Subjek Pendidikan
Subjek pendidikan adalah orang ataupun kelompok yang bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan, sehingga materi yang diajarkan atau yang disampaikan dapat dipahami oleh objek pendidikan. Subjek pendidikan yang dipahami kebanyakan para ahli pendidikan adalah orang tua, guru-guru di institusi formal (disekolah) maupun non formal dan lingkungan masyarakat, sedangkan pendidikan pertama (tarbiyatul awwal) yang kita pahami selama ini adalah dalam lingkup rumah tangga (orang tua). Subjek pendidikan sangat berpengaruh sekali kepada keberhasilan atau gagalnya tentang pendidikan, disebabkan banyak hal yang melatarbelakangi sipendidik. Sebagai seorang muslim kita harus menyatakan bahwa pendidik pertama manusia adalah Allah yang kedua adalah Rasulullah. Sebagaimana dapat kita lihat dalam surat al-‘Alaq (96) 4-5

عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ    الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ   
Artinya: Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( QS. al-‘Alaq (96) 4-5).
Dalam surat al-Baqarah (2): 31
وَعَلَّمَ آدَمَ الأسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِي
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”. (al-Baqarah (2): 31).

Dalam Surat al-Rahman, ayat 1-4

عَلَّمَهُ الْبَيَانَ      خَلَقَ الإنْسَانَ    عَلَّمَ الْقُرْآنَ        الرَّحْمَنُ


Artinya: (tuhan) yang Maha pemurah, Yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. (al-Rahman, ayat 1-4).
Untuk mendapatkan keterangan yang jelas tentang subjek pendidikan kita harus melihatnya dari definisi yang ada.

B. Pengertian Pedidik
Secara etimologi pendidik adalah orang yang memberikan bimbingan. Penegrtian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang pendidikan. Kata tersebut seperti “teacher” artinya guru yang mengajar dirumah.

Sementara itu bila kita merujuk kepada hasil konferensi internasional islam I dimekah 1977, pengertian pendidikan mencakup tiga pengertian sekali gus yakni tarbiyah, ta’lim, ta’dib. Dapat kita ambil pemahaman, pengertian pendidik dalam islam adalah Murabbi, Mu’allim dan Mu’addib.

Pengertian mu’allim mengandung arti konsekuensi bahwa pendidik harus mu’allimun yakni menguasai ilmu, memiliki kreatifitas dan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan ilmu.Sedangkan konsep ta’dib mencakup pengertian integrasi antara ilmu dengan amal sekali gus, karena apabila dimensi amal hilang dalam kehidupan seorang pendidik, maka citra dan esensi pendidikan islam itu akan hilang.

Selanjutnya dalam bahasa Arab dijumpai kata ustaz, Mudarris, Mu’allim, dan mu’addib. Secara keseluruhan kata-kata tersebut terhimpun dalam satu kata pendidik karena semua kata tersebut mengacu kepada seorang yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kepada orang lain.

Secara terminologi terdapat beberapa pendapat dari pakar pendidikan tentang pengertian pendidik, antara lain:
a)      Ahmad D. Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang memikul tanggung jawab untuk mendidik.
b)      Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidik dalam islam sama dengan teori di barat yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap peserta didik.
c)       Muri yusuf, mengemukakan bahwa pendidik adalah indifidu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
C. Objek Pendidikan
1. Surah asy-Syu'ara:
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ
 "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat"( QS. 26: 214).

Syarh dan Tafsir singkat Ketika ayat ini turun, Rasul SAW naik ke puncak bukit Shafa, di Mekah, lalu menyeru keluarga dekat beliau dari keluarga besar 'Ady dan Fihr yang berinduk pada suku Quraisy. Semua keluarga hadir atau mengirim utusan. Abu Lahab pun datang, Ialu Nabi SAW bersabda: "bagaimana pendapat kalian, jika aku berkata bahwa:di belakang lembah ini ada pasukan berkuda bermaksud menyerang kalian, apakah kalian mempercayai aku?" mereka berkata: "Ya, kami belum pernah mendapatkan darimu kecuali kebenaran". Lalu Nabi bersabda: "Aku menyampaikan kepada kamu semua sebuah peringatan, bahwa di hadapan sana (masa datang) ada siksa yang pedih".

Abu Lahab yang mendengar sabda beliau itu, berteriak kepada Nabi SAW berkata: "celakalah engkau sepanjang hari, apakah untuk maksud itu engkau mengumpulkan kami?" Maka turunlah surah Tabbat Yada Abi Lahab" (HR.Bukhori, Muslim, Ahmad dan lain-lain melalui Ibn Abbas). Demikianlah ayat ini mengajarkan kepada rasul SAW dan umatnya agar tidak pilih kasih, atau memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan dan pendidikan
  1. Surah al-Kahf ayat 66
قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
”Musa berkata kepada Khidhr "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu" (QS. 18: 66)”.
Syarh dan Tafsir singkat


Dalam pertemuan kedua tokoh pada ayat ini diceritakan Nabi Musa yang terkesan banyak menanyakan sesuatu kepada Khidhr yang memiliki ilmu khusus. Sementara jawaban dari Khidhr a.s. menyatakan bahwa Nabi Musa tidak akan sanggup untuk sabar bersamanya. Dan bagaimana Nabi Musa dapat sabar atas sesuatu, sementara ia belum menjangkau secara menyeluruh beritanya. Kaitan ayat ini dengan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik hendaknya:
a)      Menuntun anak didiknya
b)      Memberi tahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntut ilmu,
c)      Mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
1. Ar-Rahman ayat 1-4
الرَّحْمَنُ
  1. (Rabb) Yang Maha Pemurah
عَلَّمَ الْقُرْآنَ
  1. Yang telab mengajarkan al Qur'an
خَلَقَ الإنْسَانَ
  1. Dia menciptakan manusia
عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
4.                                                              Mengajarnya pandai berbicara.

AI-Bayan Syarh dan Tafsir singkat Allah adalah dzat yang Maha Mendidik. Dalam surat ini digunakan kata ar-Rahman salah satu asma` al-Husna yang berarti Maha pemurah. Al-Qur'an adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dengan lafal dan maknanya yang beribadah siapa yang membacanya, menjadi bukti kebenaran mukjizat Nabi Muhammad SAW AI-Bayan berarti jelas. Namun ia tidak terbatas pada ucapan, tetapi mencakup segala bentuk ekspresi, termasuk seni dan raut muka. Kaitannya dengan Subjek Pendidikan sebagai berikut:
1)      Kata ar-Rahman menunjukkan bahwa sifat-sifat pendidik adalah murah hati, penyayang dan lemah lembut, santun dan berakhlak mulia kepada anak didiknya dan siapa saja (Kompetensi Personal).
2)      Seorang guru hendaknya memiliki kompetensi paedagogis yang baik sebagaimana Allah mengajarkan al-Quran kepada Nabi-NYA.
3)      Al-Quran menunjukkan sebagai materi yang diberikan kepada anak didik adalah kebenaran/ilmu dari Allah (Kompetensi Profesional).
4)      Keberhasilan pendidik adalah ketika anak didik mampu menerima dan mengembangkan ilmu yang diberikan, sehingga anak didik menjadi generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual, sebagaimana penjelasan AI-Bayan.


BAB III
 PENUTUP

  1. Kesimpulan
Subjek pendidikan dalam islam benar-benar diperhatikan keberadaannya. Terlihat betapa selektifnya islam dalam menentukan mana yang pantas dikatakan sebagai pendidik dan mana yang tidak.
Subjek pendidikan atau pendidik yang pertama adalah orang yang ada dirumah tangga (orang tua atau Wali), yang kedua adalah diluar rumah seperti guru, dosen, masyarakat dan lain-lain. Untuk mencapai hasil yang maksimal, sipendidik ahrus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.

Kata “pendidik” itu meliputi semua orang yang memberi pendidikan, seperti guru, ustad, kyai, pengajar, dan orangtua. Seorang pendidik adalah teladan bagi generasi di zamannya. Ia memegang peranan penting dalam perkembangan suatu masyarakat. Oleh karenanya, jika ia dapat melaksanakan kewajibanya dalam mengajar, ikhlas dalam melaksanakan tugas, dan mengarahkan anak didiknya kepada pendidikan agama serta perilaku yang baik, maka ia akan mendapat keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat.
Pesan dan anjuran paling mendasar bagi pendidik sukses:
a)      Menjauhi kemusrikan.
b)      Menghormati orangtua.
c)      Mendirikan salat.
d)     Beramar makruf nahi munkar.
e)      Menghindari sombong dan angkuh.
f)       Berjalan dan bersuara secara wajar.
  DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai, Dr. M.A, Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002).
ETIKA PENDIDIK ISLAM MENURUT KH. HASYIM ASY’ARI, id.wordpess.com, Juli 7, 2008
Langgulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Aslam, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1992)
Menjadi Pendidik Teladan, pendidik_islam. Wordpress.com di akses Sabtu, 10 Januari 2009.
Mustafa Al-Maraghi, Ahmad, Tafsir al-Maraghi. Terj. (Semarang: toha Putra)
Quraish shihab, Tafsir Al-Misbah. (Jakarta: Lentera Hati, 2004)
Slameto, Drs. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)
CRETOR BY: AAS


Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "APA YANG DIMAKSUD DENGAN SABYEK PENDIDIKAN"