Tujuan FDS (Family Development Session)
FDS (Family Development Session)
FDS merupakan suatu langkah terstruktur dan sistematis yang dilakukan oleh petugas pendamping PKH/sosial guna menciptkan masyarakat tentang pentingnya aspek-aspek kehidupan.
Saat ini pemerintah melalui program keluarga harapan sedang mengembangkan percepatan pembangunan sumber daya manusia untuk masyarakat dengan pendapatan dibawah standar, karena umumnya masyarakat dengan pendapatan rendah sangat rentan terhadap permasalahan hidup.
Ada berapa modul yang harus dipelajari?
Pendamping sosial/PKH yang sudah mendapatkan pelatihan FDS wajib untuk melatih para KPM agar nantinya KPM dapat menerapkan atau mempraktikannya dirumah.
Materi-materi yang harus dipelajari diantaranya:
1. Pengasuhan dan pendidikan anak
2. Pengelolaan Keuangan dan Memulai Usaha
3. Kesehatan dan Gizi4. Perlindangan Anak
5. Bidang pelayanan penyandang disabilitas berat
6. Bidang peningkatan kesejahteraan lanjut usia
Setiap bulan pendamping sosial mengadakan pertemuan kelompok yang dapat dijadikan celah potensial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas diri peserta PKH selaku sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). hal ini dilakukan dengan kesungguhan dan keikhlasan antara pendamping sosial dan KPM, maka tujuan dari adanya FDS akan tercapai. Namun bila kegiatan FDS tidak dijalankan dengan kesungguhan dan keikhlasan tidak mustahil jika materi yang telah disampaikan oleh Pendamping Sosial akan berakhir dengan sia-sia. Tidak sepenuhnya masalah tingkat pendidikan dan daya tangkap KPM, melainkan karena keinginan untuk maju yang membuat seseorang bisa menerima pengetahuan baru dan berani untuk berubah. FDS diharapkan dapat menambah wawasan, menciptakan perubahan cara pandang hidup baik dalam pola pendidikan anak, tatanan ekonomi, dan cara hidup sehat bagi ibu dan anak peseta PKH. Dengan begitu kualitas hidup KPM akan lebih mandiri dan berkualitas dari segi pengasuhan kepada anak, pendidikan, peningkatan perekonomian, pola hidup sehat dalam keluarganya, dan lain sebagainya.
Mendapatkan hasil yang sempurna dari adanya FDS sangatlah tidak mudah. Oleh sebab itu, meski sedikit materi dalam setiap sessi FDS yang bisa ditangkap oleh KPM itu sudah menjadi sebuah progres. Terlebih lagi materi FDS yang telah disampaikan selalu dipraktekan langsung kepada keluarga mereka masing-masing.
Adanya FDS tentu sangat bermanfaat tidak hanya kepada KPM, pendamping sosial yang menyampaikan mendapatkan manfaat pula dari adanya FDS. Diantaranya sebagai berikut: pertama, menumbuhkan kesadaran pendamping sosial dan KPM terhadap perlakuan mereka selama ini kepada keluarga, lingkungan sekitar maupun terhadap pribadinya sendiri. Kedua, meraba-raba pengalaman pribadi masing-masing (pendamping sosial dan KPM). Ketiga, Saling tukar pengalaman antara KPM dan pendamping sosial yang notabennya sebagian besar lebih muda dibandingkan dengan KPM, karena kebiasaan dan keinginan anak jaman dahulu dengan anak jaman sekarang tentunya mengalami perubahan. Misalkan: jika anak jaman dahulu sebagian besar hanya bisa patuh terhadap orangtua tanpa melihat hak-hak yang harus didapatkan seimbang dengan kewajiban. Jaman dahulu anak cenderung tidak diberikan hak untuk berpatisipasi dalam menentukan keputusan mereka tanpa perlawanan, anak jaman sekarang ingin diperhatikan hak mereka dengan ikut serta memberikan keputusan atas pilihan mereka, misalkan sekolah. Anak dan orangtua jaman dahulu memposisikan diri mereka hanya sebagai anak dan orangtua.
Anak jaman sekarang ingin memiliki orangtua yang juga bisa dijadikan teman. Karena dengan begitu anak lebih nyaman untuk bercerita kepada orangtua. Keempat, sebagai alat kontrol dalam menjalani kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Kelima, sebagai solusi penyelesaian konflik dan dilema yang selama ini ditahan dalam pribadi masing-masing KPM, seperti contoh: terdapat salah satu KPM di Kabupaten Boyolali yang sebenarnya sudah sejak lama memiliki kegelisahan terkait keputusannya yang menyekolahkan anaknya di pondok pesantren.
KPM merasa khawatir dan akhirnya bertanya kepada pendamping sosial bahwa apakah keputusannya bersama suami termasuk bentuk perlakuan salah yang dilakukan orangtua yang tidak baik untuk anaknnya karena jarang waktu kebersamaan mereka. Kelima, film atau video yang disajikan menjadi kisah inspiratif KPM, misalkan video Getun seorang anak disabilitas (tuna dhaksa) yang memiliki banyak kelebihan. Slah satu KPM menangis karena merasa kasihan dengan Getun dan juga malu kerena anaknya yang normal secara mental dan fisik tidak bias mandiri dan berprestasi seperti Getun.
Pada dasarnya dilakukan FDS itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keberhasilan pola hidup sejahtra dalam berkeluarga, dengan adanya FDS KMP di belajarai belara mendidik anak, , sehat dalam hidup, cerdas mengambil keputusan dan masih banyak sekali manfaat adanya FDS, mengatur ekonominya supaya seimbang penghasilan dan pengeluaranya.
Inilah contoh-contoh substansial dari adanya FDS dan PKH akan terus memiliki pekerjaan rumah atau tantangan untuk menjadikan KPM tidak hanya sejahtera secara lahiriah saja melainkan secara psikis dan sosial juga.
0 Response to "Tujuan FDS (Family Development Session)"
Post a Comment