TASAWUF & SEKS
TASAWUF & SEKS
Peria dan wanita boleh salingmencintai, tetapi mereka harus di tmpatkan dibawah cinta mereka kepada Allah
dan di maksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena itu, cinta mereka
tidak boleh di nodai dengan perbutan yang dilarang oleh Allah, yaitu hubungan
sek diluar nikah atau berzinah.
Mengenai hal ini Allah
berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati
zinah, sesungguhnya zina itu perbutan yang keji. Dan sutu jalan yang buruk
(Al-Israa’:32).[1]
Peria juga boleh saling
mencintai dengan sesama mereka, tetapi tidak boleh terjerumus kedalam perbuatan
haram, yaitu homosek, sebagai mana pernah di lakukan oleh umat nabi Luth
Kemudian wanita pula boleh saling mencintai, tetapi tidak boleh jatuh ke
perbutan haram, yakni peraktik lesbi.
Mengenai hal ini Allah
berfirman:
Berkata ibrahim: Sesungguhnyakota itu ada Luth. Para malaikat berkata: Kami mengetahui siapa yang ada dikota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya
keculi istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (Dibinasakan)
(AI-Ankabuut: 32).[2]
Cinta merupakan ajaran
tasawuf, yang biasa disebut mahabbah. Mahabbah berarti cinta, yaitu cinta
kepada Allah dan mahluknya dalam rangka mewujudkan cinta kepada Allah. Karna
itu, cinta kepada mahluk harus ditempatkan dibawah cinta kepada Allah.
Tetapi haramnya perbutan
zinah, homosek dan lesbi merupakan bentuk pengekangan diri untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Itu juga merupakan esensi ajaran tasawuf.
Tasawuf mengajarkan bahwa
manusia harus mengekang diri dengan mengosongkan diri dari akhlak mazmunah
(tercela), lalu mengisinya dengan akhlak mahmudah (terpuji), seperti ibadah dan
amal saleh.
Dalam rangka pengekangan diri
itulah banyak sufi selalu berpuasa pada siang hari dan mengerjakan sholat dan
berzikir pada malam haari. Kemudian sufi itu umumnya menikah, tetapi ada
diantara mereka yang mengekang diri untuk tidak berhubungan sek dengan
sekalipun dengan istrinya, seperti pernah di alamin oleh muhyiddin ibnu ‘Arabi
560-630 H / 1165-1240 M). Dia menjelaskan:
“Ketika pertama kali masuk jalan sufisme, saya sangat membenci
wanita dan saya menahan diri dari hubungan sek selama hampir 18 th hingga saya
mengalami suatu keaadaan sepiritual. Saya jadi takut dengan kebencian saya
tehadap wanita ketika saya memahami (makna) hadis menyatakan bahwa Rasulullah
SAW diciptakan oleh Allah untuk mencintai wanita, sehingga beliau mencintai
mereka bukan karena sifat (fisiknya)
tetapi karena Allah menyebabkan beliau mencintai mereka. Ketika saya
benar-benar berkonsenterasi pada Allah (mencari pencerahan) dalam masalah ini,
saya takut akan kemungkinan Allah murka kepada saya, karena saya telah membenci
hal yang telah Allah tanamkan kecintaan kepada Rasulnya, terpujilah Allah yang
telah mengilhami saya dan membut saya jadi mencintai wanita. Kini saya yang
paling ramah kepada mereka diantara seluruh mahluk dan saya yang paling
menghoemati wanita, karena sekarang saya memahami masalah itu. Kecintaan saya
ini tidaklah didorong oleh nafsu fisik, tetapai karena Allah telah menyebabkan
saya mencintai mereka.”[3]
Kemudian ibnu ‘Arabi berubah
fikiran tentang wanita dan sek setelah menemukan hadis bahwa Nabi Muhsmmad
bersabda:
“Dari dunia kalian ini Allah menciptakan dua
kecintaan kepada ku, wanita dan wewangian, semeentara tingginya derajat
sepiritual saya adalah dalam shalat”.
Namun Ibnu ‘Arabi tentu ssaja
tetap mengekang nafsu seknya dari perbuatan haram. Karena mengekang nafsu dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah mwrupakan esensi ajaran tasawuf.
Pengekangan nafsu sek dapat
dilakukan dengan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang dafat merangsang
nafsu sek dan menahan pandangan mata dari hal-hal yang membangkitkan nafsu sek,
baik orang maupun gambar.
Menurut Ibnu Qayyim al
jauziyyah, ada beberapa manfaat pandangan mata, yaitu:
1. Membersihkan hati dari
penyesalan
Mengumbar pemandangan mata berbahaya bagi hati. Karena dia akan melihat
yang di carinya dan tidak bersabar. Ada sebuah syair yang menggambarkan hal
ini:
pandangan matamu ber keliaran segala pemandangan kan membebani hati kau
pandang segala sesuatu di luar kemampuan sebagian lain tiada kesabaran lagi
2. Mendatangkan cahaya dan
keceriaan dihati
Cahaya dan keceriaan yang datang karena menahan pandangan mata bisa
terlihat dimata, wajah dan seluruh anggota tubuh, sebagai mana mengumbar
pandangan mendatangkan kepekaan yang terlihat di wajah dan anggota tubuh, Ada
sebuah hadis menggambarkan perumpamaan pandangan mata, yaitu:
“Pandangan mata itu laksana anak panah beracun dari berbagai anak panah Iblis.
Barang siapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah
mewariskan kelezatan didalam hatinya yang akan dia dapatkan hingga dia bertemu
dengaNya”.
3. Mendatangkan kekutan firasat
yang benar
Menahan
pandangan mata bisa mendatangkan kekutan firasat, karena firasat itu termasuk
cahaya dan buah dari cahaya. Jika hati bercahaya, maka firasat tidak akan
meleset. Sebab hati itu kedudukanya seperti cermin yang memperlihatkan seluruh
data seperti apa adanya .[4]
Sedangkan pandangan mata adalah seperti
menghembuskan nafas di cermin . Jika seseorang mengumbar pandagan matanya, maka
dia seperti menghembuskan nafas di cermin hatinya, sehingga cahanya menjadi
pudar seperti yang di katakan oleh syair:
Cermin hatimu tiada memantulkan
keindahan karena engkau senantiasa menghembuskan nafas
4. Membuka pintu dan jalan ilmu
serta memudahkan untuk mendapatkan ilmu
Hal ini karena adanya hati.
Jika hati bersinar terang, maka akan muncul hakikat pengetahuan di dalamnya dan
mudah dikuak, sehingga sedikit demi sedikit ilmu itu bisa di serap. Namun siapa
yang mengumbar pandangan matanya, maka hatinya akan kelam dan gelap. Akibatnya,
jalan dan pintu ilmu jadi tertutup.
5. Mendatangkan kekuatan hati,
keteguhan dan keberanian
Orang yang mengikuti hawa nafsunya berarti hati dan jiwanya lemah.
Sebaliknya, orang yang menguasai nafsunya dan pandangan matanya, maka hati dan
jiwanya kuat, teguh dan berani.[5]
6. Mendatangkan kegembiraan,
kesenangan dan kenikmatan
Kegembiraan dan kesenangan dari menahan pandangan mata lebih besar dari
pada kesenangan yang diperoleh dari ngumbar pandangan. Kemudian kalau orang
dapat menahan kesenangan seksualnya karena Allah, maka Allah akan menggantinya
dengan kesenangan dan kenikmatan yang lebih besar. Seperti sering dikatakan
orang bahwa kenikmatan karena menjaga diri dari hal-hal yang hina jauh lebih
besar daripada kenikmatan mencicipi dosa.
7. Membebaskan hati dari tawanan
seks
Orang yang dikuasai oleh nafsu seksualnya, maka dia menjadi seorang
tawanan, yaitu tawanan sek. Sebaliknya, orang yang dapat menahan pandangan
matanya berarti dia membebaskan diri dari tawanan seksualnya.
8. Menutup pintu neraka
Pandangan mata adalah pintu seks yang membuka pelung terhadap pelanggaran
larangan Allah, sehingga membuka pintu ke neraka. Karena itu, menahan pandangan
mata berarti menutup peluang itu dan sekali gus menutup pintu neraka.
9. Menguatkan dan mengokohkan
akal
Orang yang mengumbar pandangan matanya itu berarti akalnya lemah, karena
tidak mempertimbangkan akibat buruknya. Sebaliknya orang yang menahan pandangan
matanya, maka akalnya kuat.
10. Membebaskan hati dari nafsu
seks yang memabukkan
Orang yang mengumbar matan biasanya lalai terhadap Allah dan hari akhir
serta membutnya mabuk kepayang dalam tawanan nafsu seks. Pandangan mata adalah
segelas arak dan nafsu seks yang memabukkan. Mabuk nafsu seks jauh lebih parah
dari pada mabuk karena arak. Orang yang mabuk karena arak bisa segera sadar
kembali. Tetapi mabuk nafsu seks jarang bisa sadar, seperti sebuah syair:
Mabuk karena
nafsu terus berkelanjutan jangan harap kesadaran bangkit
mabuk nafsu seks
itu dapat dihindari dengan menahan pandangan mata. Menahan pandangan mata tidak
hanya akan menghindarkan orang dari perilaku seks yang haram, seperti zina
homosek dan lesbi, tetapi juga dapat memperkuat jiwa untuk memperoleh
pencerahan, kesempurnaan sepiritual dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini
merupakan makna penting tasawuf dalam mengendalikan nafsu seks yang tidak
sehat, yang cenderung mengingkat dewasa ini.[6]
Diajukan
Untuk Memenuhi tugas perbaikan absen
Mata Kuliah : Tasawuf
Dosen : Drs. Abdul basyit
M Ag
TASAWUF DAN SEKS
Oleh:
Sulaeman
Fakultas / Jurusan : Dakwah / KPI
Semester
II (Dua)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SYEIKH NURJATI
2010
Jl. Perjuangan By
Pass Sunyaragi
Cirebon 45132
[1] Al-Qur’an
Surat Al-Isra: 32
[2] Al-Qur’an Surat Al-Ankabbut: 32
[3]Hamka , , Problematika dalakm tasawuf, 2000, 109
[4]Problematika
dalam tasawuf,
2000: 110
[5] Problematika dalam tasawuf, 2000: 112
[6] Problematika dalam tasawuf, 2000: 115
0 Response to "TASAWUF & SEKS"
Post a Comment