KONSEP KEPEMIMPINAN ISLAM
Oleh: Muhamad Majdi )*
Sebelumnya saya dengan
kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap sahabat-sahabat pengurus HIMASOS IAIN Syekh
Nurjati Cirebon khususnya Ketua HIMASOS yang biasa akrab dipanggil Sahabat Imun yang telah memberikan kesempatan untuk
menulis di buletin infokus ini.
“Al-Qur’an
mengidentifikasikan kelompok orang munafik apabila memilih pemimpin hanya
berdasarkan kepentingan sesaat dan pertimbangan pragmatis, asal bisa mengadakan
perubahan dan mendatangkan keuntungan materi; kaum Munafikin melupakan hal-hal
yang prinsipil dan menentukan yaitu pilihan sosok pemimpin yang bermoral dan
taat beragama”.
Mengingat kembali pemilihan Presiden
dan Wakil Presiden RI tahun 2009 yang telah dilalui dengan sukses dan selamat
yang diselenggarakan memalui PEMILU. Namun, pemilihan selanjutnya dianggap
krusial karena terkait dengan memilih pemimpin. Dalam Islam, memilih pemimpin
itu tidak sembarangan, karena kepemimpinan terkait dengan loyalitas. Apabila
seseorang telah memberikan loyalitas, maka kesetiannya terikat kepemimpinannya.
Bagaimana kalau pemimpin yang dipilihnya itu berbuat dzalim ? inilah
permasalahannya, tentu akan menjadi buah simalakama.
Islam
memilih pemimpin bukan hanya persoalan politis, ideologis semata. Karena
kedudukan pemimpin sangat sentral dan strategis. Ia menentukan nasib bangsa di
masa dengan otoritas dan kebijakannya. Islam mensyaratkan,dalam memilih
pemimpin harus memperhatikan aspek ideology dan moral. Artinya, pemimpin
yang dipilih itu harus ada kesamaan visi dan misi terutama bagi segi akidah dan
akhlaknya.
Islam
melarang memilih dan mengangkat pemimpin dari kalangan orang kafir. Banyak ayat
Al-Qur’an yang menyatakan demikian. Diantaranya Surat An-Nisaa’(4) ayat 144: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Inginkah kamu mengadakan alas an yang nyata bagi Allah (untuk
menyaksikanmu”
Ayat
diatas kalau kita analisis ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, Wali atau Auliyaa yang berarti teman yang akrab, dan juga berarti pelindung,
penolong atau pemimpin. Kesamaan agama atau ideology harus menjadi landasan
yang utama dan pertama dalam memilih pemimpin, sehingga memilih pemimpin yang
berbeda agama hukumnya haram. Kedua, memilih
pemimpin yang kafir menjadi pemicu datangnya murka Allah berupa malapetaka dan
bencana dalam kehidupan.
Kepribadian
pemimpin muslim adalah manusia paripurna, mencapai pertumbuhan yang seimbang
dalam struktur kepribadian manusia secara totalitas, mampu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan mempunyai wawasan luas dalam
memikirkan kesejahteraan hidup di msayarakat. Kekuasaan yang dilandasi dengan
Agama pasti kuat, adapun Agama yang dibarengi dengan kekuasaan pasti kekal. Waalahu ‘Alam….
*Penulis
adalah Mahasiswa Jurusan IPA Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, semester VI.
0 Response to "KONSEP KEPEMIMPINAN ISLAM"
Post a Comment