Macam-macam Penulisan Taqdir
Allah menulis
taqdir dalam 4 bentuk, yaitu:
1. Taqdir
saabiq, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk di lauh mahfudz 50 ribu
tahun sebelum penciptaan bumi dan langit.
2. Taqdir
úmri, yaitu penulisan taqdir bagi janin ketika berusia 4 bulan.
3. Taqdir
sanawi, yaitu penulisan taqdir bagi seluruh makhluk setiap tahunnya pada malam
lailatul
qodr.
4. Taqdir
yaumi, yaitu penulisan terhadap setiap kejadian setiap harinya.
Keempat
macam penulisan taqdir tersebut memungkinkan terjadinya perubahan kecuali pada
taqdir sabiq. Sebagaimana firman Allah: (Surat Ar-Ra’d: 39).
Taqdir Allah
sama sekali bukan sebagai pemaksaan, Allah lebih tahu terhadap hambanya yang
pantas mendapatkan kebaikan dan yang tidak.
Beriman kepada
taqdir akan menghasilkan rasa takut yang mendalam akan nasib akhir hidupnya dan
menumbuhkan semangat yang tinggi untuk beramal dan istiqomah dalam ketaatan demi
mengharap khusnul khatimah.
Beriman
kepada taqdir bukanlah alasan untuk bermaksiat dan bermalas-malasan. Hati
orang-orang yang shalih diantara 2 keadaan, yaitu khawatir tentang apa yang
telah ditulis baginya atau khawatir tentang apa yang akan terjadi pada akhir
hidupnya. Keadaan pertama hatinya para sabiqin dan keadaan ke-2 hatinya para
abrar.
Rahasia Khusnul Khatimah dan Suúl Khatimah
Termasuk
diantara kesempurnaan Allah yaitu menciptakan hamba dengan berbagai macam
keadaan. Diantara hambanya ada yang khusnul khatimah sebagai anugrah semata
setelah mengisi lembaran hidupnya penuh dengan kejahatan dan diantara hambanya
ada yang suúl khatimah sebagai keadilan semata setelah mengisi lembaran
hidupnya penuh dengan ketaatan. Hamba pada jenis yang terakhir ini bisa jadi
pada hakikatnya tersimpan dalam hatinya kejahatan yang kemudian muncul secara
lahir pada akhir hayatnya. Karena dalam suatu riwayat Rasulullah menyatakan
bahwa amalan baik tersebut sekedar yang tampak pada manusia.
0 Response to "Macam-macam Penulisan Taqdir"
Post a Comment