Rangkuman Bab II Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Bab
II Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Kuatnya peran negara dalam menjalankan
kontrol terhadap aktivitas rakyat menyebabkan bangsa Indonesia menuntut adanya
reformasi.
Reformasi yang dijalankan di Indonesia
lambat laun mengalami perubahan arah dan tujuan setelah para petualang politik
dengan mengatasnamakan rakyat terlibat di dalamnya.
Dengan dalih warisan kebobrokan
pemerintahan orde baru, para petualang politik mencari keuntungan di tengah
kegelisahan masyarakat.
Ketidakmampuan mengelola negara karena
telah dimuati kepentingan kelompok dan ambisi pribadi selalu dijadikan kambing
hitam bahwa itu warisan orde baru.
Jabatan Presiden R I yang disandang
B.J. Habibie, meskipun masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat
(khususnya akademisi) telah membawa beberapa perubahan di berbagai aspek
kehidupan.
Reformasi yang dilakukan pemerintahan
B.J. Habibie, antara lain pemberian amnesti pada para tahanan dan narapidana
politik, kebebasan pers, dan pendirian partai-partai politik untuk menghadapi
pemilu yang dipercepat.
Kesalahan besar yang dilakukan
pemerintahan B.J. Habibie dalam menjalankan reformasi di Indonesia adalah
lepasnya Timor Timur dari NKRI.
K.H. Abdurrahman Wahid menjabat
sebagai presiden menggantikan B. J. Habibie berdasarkan kepitusan dalam Sidang
Umum MPR.
Kasus Bruneigate dan Buloggate
menyebabkan DPR mengeluarkan memorandum bagi Presiden Abdurrahman Wahid.
MPR akhirnya memberhentikan
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden melalui Sidang Istimewa dan digantikan
Megawati Soekarno Putri
0 Response to "Rangkuman Bab II Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi"
Post a Comment