Managemen Pondok Pesantren Mahasiswa Yang Ideal
Managemen Pondok Pesantren Mahasiswa Yang Ideal
Kata pesantren berasal dari kata
‘santri’ yang memiliki arti istilah yang di gunakan bagi orang-orang yang
menuntut ilmu agama di lembaga pendidikan islam tradisional di jawa. Kata
santri yang mendapat imbuhan ‘pe’ di awal dan ‘an’ di kahir memiliki arti tempat
para santri menuntut ilmu.
Kebanyakan pondok pesantren
menerapkan manajemen yang berorientasi pada penanaman jiwa ketulusan, ke
sukarelaan, yang biasanya di kenal dengan istilah khusus dengan “lillahi
ta’ala”. Konsep lillahi ta’ala menjiwai hamper semua aktifitas pada pondok
pesantrenn. Hanya saja konsep tersebut pada masa lalu banyak memiliki kelemahan
yang utamanya disebabkan karena tidak di imbangi dengan kemampuan dan
profesionalismen yang memadai sehingga pelaksanaan manajemen pada pondok
pesantren tersebutapabila dilihat dari kacamata modern tampak ‘amburadul’ dan kurang
efisien. Meski tidak dapat di pungkiri konsep lilahi taala dapat menjadi modal
dasar utama dalam kehidupan pondok pesantren tradisional selama ini serta
menjadikan pondok pesantren menjadi tahan banting dari segala gangguan dan
pengaruh perubahan jaman.
Karateristik Manajemen berbasis
pondok pesantren dapat di analisi dengan pendekatan
system yaitu dari segi input-proses-output.
system yaitu dari segi input-proses-output.
1.Output yang di harapkan.
Pondok pesantren harus memiliki
target output yang di harapkan adalah prestasi pondok pesantren yang di
hasilkan oleh proses pendidikan dan pembelajaran serta manajemen y6ang ada di
pondok pesantren. Yang pada umumnya di klasifikasikan menjadi empat yaitu :
- Output berupa prestasi pengetahuan
akademik-keagamaan.
Prestasi pengetahuan yang merupakan
output andalan dan sekaligus menjadi ciri khas dari pendidikan di pondok
pesantrentanpa output tersebut secara baik maka suatu pondok pesantren akan
kehilangan jati dirinya yang memang ahli dalam bidang ilmu agama islam. Output
ini di tandai dengan tingginya penguasaan lulusan dalam bidang keagamaan
misalanya: kemamp[uan dalam bidang bahasa arab yang sangat mahir dengan nahwu
sharafnyam dapat membaca kitab kuninng secara bagus, membaca la-Quran dengan
sangat lancer, menguasai hokum islam secara baik, memiliki akhlak yang baik,
memiliki ketrampoilan berdakwah secara bagus, memiliki wawasan keislaman secara
baik, dan kemampuan keislamannya yang lain secara baik pula.
- Output berupa prestasi
pengetahuan akademik –umum.
Prestasi pengetahuan yang merupakan di
harapkan dapat meningkatkan para lulusan pondok pesantren agar ahli dalam mata
pelajaran seperti matematika, sains, bahasa Indonesia serta bahasa asing
sebagai modal dalam peningkatan kemampuan serta memenangkan pesaingan yang
ketat di era global. Untuk mencapai bidang ini di harapkan sebuah pondok
pesantren mau melakukan kerja sama dengan lembaga lain.
- Output berupa prestasi dalam hal
ketrampilan/kecakapan hidup.
Dengan di bekalinya
ketrampilan/kecakapan hidup (life skill achiefement) di harapkan para santri
setelah keluar dari pondok pesantren dapat hidup mandiri dan tidak tergantung
dengan orang lain. Misalnya di ajarkannya cara penulisan buku yang memang
ketika ia menunut ilmu di universitas sudah di bekali untuk itu, media dakwah
modern, dan ketrampilan lain yang intinya dapat meningkatkan skill para santri.
d. Output berupa prestasi dalam bidang non akademik
d. Output berupa prestasi dalam bidang non akademik
Kemampuan yang tentunya dapat
mendukung dari tiga kemampuan di atas misalnya: rasa kasih saying yang tinggi
terhadap sesame, kejujuran, keingintahuan yang tinggi, kedisiplinan, dan dapat
bekerjasama dengan baik kepada sesamebaik secara looperatif maupun secara
kolaboratif.
2.Proses di pondok pesantren.
Di antara karakteristik yang harus
di miliki oleh ondok pesantren mahasiswa yang ideal adalah:
a. Menjunjung tinggi IMTAQ dan
akhlakul karimah.
b. Proses pembelajaran di pondok
pesantren yang memiliki keefektifan yang tinggi
sehingga membedakan dengan lembaga
lain.
c. Adanya kepemimpinan pondok
pesantren yang kuat.
d. Lingkungan pondok pesantren yang
aman dan tertib yang menjadikan mahasiswa tidak kelayapan mengurusi hal-hal
yang tidak berguna
e. Adanya pengelolaan tenaga yang
efektif.
f. Pondok pesantren memiliki
kelompokj kerja (team work) yang cerdas, dinamis, dan kompak.
g. Pondok pesantren memiliki
kemandirian yang tinggi.
h. Adanya partisipasi yang tinggi
dari warga pondok pesantren dan masyarakat.
i. Adanya transparansi manajemen.
i. Adanya transparansi manajemen.
j. Adanya kemampuan dan kemauan
untuk berubah.
k. Adanya perencanaan, evaluasi, dan
perbaikan secara berkala.
l. Pondok pesantren responsive, dan
antisipatif, terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
m. Pondok pesantren memiliki
komunikasi yang baik.
n. Pondok pesantren memiliki
akuntabilitas yang tinggi.
o. Pondok pesantren memiliki
kemampuan menjaga sustainabilitas (kelangsungan hidupnya) secara baik.
3. Input pondok pesantren.
Karakteristik dari pondok pesantren yang efektif di antaranya memiliki inpuit dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Adanyan kebijakan, tujuan dan
sasaran mutu yang jelas.
b. Sumber daya tersedia dan siap.
c. Staf yang kompeten berdedikasi tinggi
dan berakhlakulk karimah.
d. Memiliki harapan prestasi yang
tinggi.
e. Focus pada pelanggan khususnya
para santri
f. Adanya input manajemen yang
memadai untu7k menjalankan roda pondok
pesantren (adanya tugas yang jelas,
rencana yang rinci dan sistematis, program
yang mendukung pelaksanaan rencana,
adanya aturan yang jelas dan tegas, serta
adanya system pengendalian mutu yang
efektif.
Apabila ada 3 aspek ini yang
meliputi input, proses dan output maka di harapkan setiap santri tentunya akan
mendapatkan bekal yang cukup sehingga setelah keluar dari pondok pesantren
kelak seorang santri tak kan mungkin membebankan hidupnya kepada orang lain dan
dia akan mampu hidup mandiri.
Batike msh ana bae y
ReplyDeleteHAHAH WIS LANGKA BU
Delete